Mari ikuti saya secara pelan-pelan...
Pertama, tentang kata SUKAR. Ayat tersebut berkata bahwa orang kaya sukar masuk surga, namun Roh Kudus membawa saya kepada sebuah pemahaman bahwa SUKAR bukan berarti TIDAK BISA. Kedua kata tersebut memiliki makna dan arti yang berbeda. SUKAR berarti masih ada kemungkinan bisa, kalau TIDAK BISA maka sudah tidak ada kemungkinan, maka semua orang Kristen wajib miskin, tidak ada lagi pelayanan sosial, tidak ada lagi pelayanan kematian, tidak ada lagi konser-konser rohani ataupun youth conference2 yang diadakan di gereja sebab sebagian besar dana berasal dari jemaat yang kaya.
Kedua, apa yang dimaksud dengan lubang jarum? Ternyata dalam bahasa aslinya, tidak menunjuk kepada lubang dar jarum yang biasa kita gunakan untuk menjahir pakaian atau kasur. Ini berarti sangat berhubungan dengan pemikiran pertama diatas yaitu SUKAR (berarti masih ada kemungkinan), bayangkan kalau Yesus memberi perumpamaan lubang jarum tersebut merupakan lubang jarum sungguhan, maka ayatnya harus diubah menjadi: betapa TIDAK MUNGKINNYA orang kaya masuk surga, lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum.
Ketiga, muncul pertanyaan kemudian, lubang jarum yang dimaksudkan oleh Yesus itu apa? Lubang seperti apa? Dan bagaimana bentuknya? Disini Roh Kudus menunjukkan kepada saya secara pribadi, betapa kreatifnya Yesus dalam membuat pernyataan sehingga membuat anak-anakNya saling berdebat tanpa mau kalah satu dengan lainnya. Ternyata lubang jarum disini adalah gerbang samping atau pintu samping di sebelah gerbang utama di jalan masuk kota bertembok. Kalau gerbang utama ditutup karena hari sudah malam, semua jalan masuk adalah melalui gerbang kecil itu, dan unta yang mengangkut beban, atau siapa pun yang berukuran besar tak mungkin masuk ke dalam kota. Jadi ternyata lubang jarum disini merupakan sebuah pintu gerbang yang dibuka hanya pada waktu gerbang utama kota sudah ditutup.
Artinya adalah: sangat mungkin dan bisa sekali orang kaya masuk surga, dan kita sangat boleh menjari orang kaya bukan?

Selamat menikmati kekayaan dan jadilah orang-orang kaya, anda tidak salah....
Musa Hendri Setiawan
CEO of MBT Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar