Indonesia bahkan dunia pada umumnya, memasuki 4 fase yang berjalan sampai hari ini. Dan setiap fase perjalanan era tersebut memiliki beberapa karakteristik yang berbeda, permasalahannya ialah, setiap orang yang terus berpegang pada fase masing-masing dimana mereka hidup, akan dengan mudah mereka akan terlindas oleh perkembangan zaman.
Yang lebih mengerikan, apabila gereja Tuhan juga tidak bisa bertahan dalam perjalanan setiap fase tersebut, maka gereja Tuhan akan berada dalam satu ruangan yang sama dengan dinosaurus yaitu dalam sebuah museum. Saya ingin mengatakan apa yang dikatakan beberapa ahli sejarah tentang makhluk ini (dinosaurus), mengapa mereka punah? Bukan karena tubuh mereka kurang besar dan kuat, bukan karena mereka tidak bisa terbang, namun karena mereka gagal menyesuaikan dirinya dengan perkembangan lingkungannya. Gereja yang ingin bertahan ialah gereja yang mau berubah, sebelum lebih jauh kita membahas tentang solusi, sekiranya saya akan membagikan keempat fase atau era yang saya maksud diatas:
ERA AGRARIS
Pada era ini, orang dikatakan kaya jika memiliki tanah yang luas, ladang yang berhektar-hektar, bahkan orang pada zaman ini saling memperebutkan tanah atau lahan. Dan pada era ini kita mengenal istilah emas kawin yang diberikan untuk pengantin bukan berupa emas dan berlian, namun lembu, sapi, domba, dan sebagainya. Di era ini, teknologi masih sangat tradisional, tenaga/ otot yang masih digunakan, mereka belum menggunakan alat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
ERA INDUSTRIAL
Pada era ini,menandakan berakhirnya era agraris, orang dikatakan kaya, ketika mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, semakin tinggi sekolahnya, amak semakin tinggi gajinya. Bahkan banyak orang pada zaman itu berlomba-lomba hutang sana sini untuk meneruskan sekolahnya mati-matian, sebab dalam konsep berpikir mereka, semakin tinggi pendidikannya, semakin mudah mendapat kerja dan gaji yang memuaskan. Dalam era ini, mesin banyak digunakan, peralatan besi digunakan, semua serba mesin, pertambangan semakin maju, industri dan pabrik-pabrik banyak berdiri.
ERA INFORMASI
Era industri masih berjalan namun semakin lama semakin terkikis, sebab era informasi telah hadir. Yang terjadi pada era informasi ini, semua semakin cepat. Jika dibandingkan dengan era sebelumnya, era informasi ini merupakan era ‘formula 1’ dengan semakin cepatnya. Semua bergerak semakin cepat, industripun tidak menjadi begitu laku jika tidak dibarengi dengan kecepatan informasi. Satu hal yang menandai era nformasi ini ialah, semua perangkat informasi seperti handphone, gadget, laptop dan sebagainya terus berkembang, menara-menara BTS berdiri diberbagai perkampungan baik di kota besar atau pedesaan. Dalam era ini, surat menyurat tidak lagi sepenting zaman dulu, email lebih banyak digunakan, dalam hitungan detik.
ERA KONSEPTUAL
Sejujurnya terkesan kemunduran yang terjadi di era ini, memang informasi tetap diperlukan sebagai sarana promosi dan sebagainya, namun dalam era ini, ‘otak kanan’ atau imaginasi semakin penting dan diperlukan. Misalkan saja, lagu-lagu yang zaman dulu mementingkan suara merdu dan bagus dengan lirik yang puitis, tidak begitu laku, sebab lagu yang menuai omset milyaran ruipah ialah lagu-lagu yang liriknya selalu diulang-ulang, tidak karuan, lupa lirik dan sebagainya, namun konsepnya sangat menghibur, lucu, menarik, dan mencuri perhatian, itulah yang memenangkan pertandingan dalam era konseptual ini.
Sekarang, bagaimana sikap kita sebagai pebisnis, pemimpin gereja, pemimpin anak muda atau apapun profesi kita dalam menghadapi era konseptual ini?
Pertama, BERUBAHLAH SEBELUM ANDA MEMASUKI MUSEUM ABADI
Perubahan selalu menyakitkan dan membuat kita deg-degan, misalkan saja jika kita mengalami pertumbuhan gigi, apa yang kita alami? Kondisi tubuh kita mengalami demam, gusi kita sakit, kepala pusing dan sebagainya, itu disebabkan karena akan ada satu perubahan dengan gigi kita. Tapi mau tidak mau kita harus tetap berubah, sebelum perusahaan atau gereja kita menjadi kenangan dalam museum.
Kedua, ANDA LAH PEMIMPIN PERUBAHAN
Ada dua tipe orang dalam perubahan, pertama orang yang memimpin perubahan, dia merupakan pioner, orang pertama, orang terbaik, orang terpilih, orang terkreatif yang memimpin perubahan. Atau tipe kedua orang yang berubah karena mengalami perubahan, biasanya lebih menyakitkan karena perubahan yang saya maksud adalah keadaan dan situasi yang membuatnya terpaksa untuk berubah. Silakan memilih.
Ketiga, BERUBAHLAH SECARA MAKSIMAL, JANGAN SETENGAH-SETENGAH
Ketika kita mendengar kata maksimal, apa yang ada dibenak kita? Semangat, powerful, terangkat, bahagia, dan perasaan positif lainnya, tapi apa yang ada dibenak kita jika kita berpikir tentang kata setengah-setengah? Males, nggak semangat, biasa, mudah kalah, dan sebagainya. Perubahan jangan pernah setengah-setengah, perubahan yang sebenarnya ialah ketika kita dengan kesungguhan hati terus berubah dan mencapai titik maksimal. Saya terkesan dengan kisah hidup seorang Motivator dalam tabloid Gloria ini bernama Yohan Yan, beliau adalah satu contoh orang yang tidak berubah dengan setengah-setengah, hal ini dibuktikan dengan beberapa rekor MURI yang telah diperolehnya. Ketika kita mau berubah, maka berubahlah secara maksimal dan kerjakan secara maksimal, dan hasilkan karya secara maksimal, maka andalah inspiratornya....selamat berubah!
Oleh:
MUSA HENDRI SETIAWAN
(Motivator GILA pertama di Indonesia, Writter, Speaker, dan Founder of SIMPLE TRAINING)
MOBILE: 08175064751
BBBM PIN: 234FA105
EMAIL: ths_oke@yahoo.com
FACEBOOK: Musa Hendri Setiawan
TWITTER: timotiushendri
OFFICE: Jl. Taman Camelia III no 21, Tropodo, Sidoarjo, JAWA TIMUR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar