Ketika karier atau bisnis sudah mencapai puncak, harta berlimpah, dan reputasi sudah didapat, ke mana lagi tujuan hidup diarahkan? Ada contoh menarik dalam melakukan ini yaitu kehidupan pasangan pengusaha sukses Michael Dell & Susan Dell. Beberapa waktu lalu, pasangan pengusaha komputer ini menyisihkan dananya sebesar US$ 1 miliar (sekitar Rp 9 triliun) untuk kegiatan sosial mereka. Dana ini tak dikeluarkan sekaligus, tetapi itu angka yang sangat besar.
Melalui yayasan Michael & Susan Dell Foundation, mereka fokus menolong anak-anak yang tidak beruntung karena kurang sarana pendidikan dan standar hidup kesehatannya yang rendah di berbagai kota di dunia. Sasarannya adalah menolong mereka yang tak berpendidikan hingga menjadi anak yang berpendidikan, sehat, dan sukses.
Yayasan ini didirikan tahun 1999 dan kini sudah melakukan berbagai kegiatan mulai dari beberapa kota di Amerika Serikat, India, dan Afrika Selatan. "Kami kira pendidikan dan kesehatan merupakan masalah penting. Anak-anak harus sehat agar bisa belajar dan akan-anak yang tak bisa belajar tak mungkin bisa sukses," ujar Dell mengenai fokusnya itu.
Mungkin pendirian yayasan merupakan "tugas tambahan" Dell dalam hidupnya sebagai pengusaha. Namun tanpa kepedulian yang terus dikembangkan kepedulian itu tak akan tumbuh. Dan ternyata itu terbangun dari sikap hidupnya sebagai pengusaha yang sekaligus menjadi kunci sukses hidupnya. Apa saja yang dilakukannya? Berikut poin pentingnya yang bisa sama-sama kita serap.
Kembangkan Jiwa Kewirausahaan Sejak Belia
Jiwa kewirausahaan Dell sudah terlihat sejak usia belasan tahun.Ia memulai bisnisnya dengan mengumpulkan perangko dan menjualnya kepada sejumlah kolektor. Saat itu ia bisa meraih pendapatan sampai US$ 2.000. Lumayan untuk pemula. Namun ia tak puas dengan jumlah sebanyak itu. Untuk meningkatkan omsetnya ia berjualan koran.
Berbeda dengan penjual koran lainnya, ia punya cara cerdas mengumpulkan pelanggan. Dell meriset daftar pasangan yang baru nikah dan mengumpulkan daftar pemilik rumah baru yang ia peroleh dari daftar hipotek bank untuk memudahkan pencariannya.
Pada usia 18 tahun, ia bahkan sudah punya mimpi besar. Saat itu ia sudah tertarik pada bisnis PC, lalu ayahnya bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan dalam hidupmu?" Dell lalu menyahut, "Saya akan berkompetisi dengan IBM?" ujarnya. Mimpinya begitu jelas dan fokus!
Ayahnya kurang senang dengan jawaban itu. Terlebih-lebih Dell kemudian memutuskan keluar dari University of Texas untuk berjualan PC. Lagi-lagi ia lakukan sesuatu yang brilian. Dibanding menawarkan PC baru ia memilih layanan upgrade komputer. Dan ternyata ini pasar yang basah. Terlebih-lebih ia menemukan bahwa menjual PC secara langsung jauh lebih efektif dibanding berjualan komputer secara tradisional (mengandalkan toko).
Dan melalui perusahaannya saat itu [PC's Limited], ia bisa membuktikan penglihatannya mengenai celah pasar itu memang benar. Pada tahun 1984 dalam aktu beberapa bulan saja ia bisa membukukan omset US$ 50.000-80.000 dari bisnis upgrade komputer dan menjual komponen-komponennya. Tahun 1991, ketika usianya baru 27 tahun, ia sudah menjadi CEO Termuda pilihan Majalah Fortune.
Tahun 1996, Dell mulai menjual PC-nya melalui internet. Dan respon pasar luar biasa! Omset Dell mencapai US$ 1 juta per hari. Dan setelah perkembangan berikutnya, Dell menjadi penguasa bisnis komputer dengan merk "Dell". Tahun 2001, Dell sudah menguasai pasar PC dunia dengan pangsa pasar 12,8% yang membuatnya menjadi pembuat PC terbesar di dunia. Sudah tentu, ia sukses mengalahkan IBM dalam hal penjualan jumlah PC-nya di dunia.
Kunci suksesnya adalah fokus dan selalu mencari cara baru (inovatif) untuk menaklukkan pasar.Dengan sikap seperti itu, Dell sudah berani menantang pasar sejak usia muda. "Fokus itu penting. Tetapi sabar juga perlu karena untuk mengukur segala perkembangan yang telah dicapai kita semua perlu waktu," ujarnya. http://www.andriewongso.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar